Elmafarm Banyuwangi – Ternak domba menawarkan peluang agribisnis yang menjanjikan, terutama bagi masyarakat di daerah pedesaan yang memiliki akses ke lahan dan hijauan pakan. Banyak peternak pemula memilih domba karena perawatannya relatif mudah, biaya awalnya tidak terlalu besar, dan pasarnya cukup luas—terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Idul Adha. Dengan memulai dari 10 ekor domba, Anda sudah bisa melihat secara langsung bagaimana potensi keuntungan dapat diperoleh, sekaligus memahami tantangan nyata yang harus dihadapi di lapangan. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas analisa ternak domba 10 ekor: mulai dari kebutuhan pakan harian, rincian modal awal, biaya operasional bulanan, hingga proyeksi pendapatan dan strategi untuk meningkatkan keuntungan. Panduan ini diharapkan bisa menjadi bekal awal bagi siapa pun yang ingin serius menekuni usaha peternakan domba secara berkelanjutan.
1. Mengapa Memilih Ternak Domba?
Sebelum kita membahas perhitungan bisnis, mari kita lihat mengapa banyak peternak memilih domba sebagai hewan ternaknya. Domba termasuk hewan yang cepat berkembang biak dan perawatannya tidak terlalu rumit, menjadikannya sangat cocok untuk usaha skala kecil hingga menengah.
Beberapa alasan utama mengapa ternak domba patut dipertimbangkan antara lain:
-
Permintaan pasar relatif stabil, terutama menjelang hari raya Idul Adha.
-
Domba cepat berkembang biak, sehingga hasil investasi bisa dinikmati dalam waktu kurang dari setahun.
-
Pakan domba bisa dihemat dengan memanfaatkan hijauan lokal seperti rumput gajah, daun lamtoro, dan limbah pertanian.
2. Rincian Modal Ternak Domba 10 Ekor
Analisa usaha harus diawali dengan memperhitungkan modal awal yang dibutuhkan. Modal ini mencakup pembelian bibit, kandang, dan perawatan awal.
Berikut adalah rincian modal awal:
-
Harga Bibit Domba: Rp1.500.000 x 10 ekor = Rp15.000.000
-
Pembuatan Kandang: Rp3.000.000 (sederhana, kayu bambu)
-
Peralatan (ember, sekop, tempat pakan): Rp1.000.000
-
Pakan Awal 3 Bulan: Rp3.000.000
-
Obat dan Vitamin: Rp500.000
Total Modal Awal: ± Rp22.500.000
Modal ini dapat ditekan jika menggunakan bahan kandang bekas atau bibit hasil ternakan sendiri.
3. Biaya Operasional Bulanan
Setelah modal awal, biaya operasional bulanan juga harus diperhitungkan secara cermat.
Meski tidak sebesar modal awal, biaya rutin bulanan tetap menjadi beban yang perlu diperhitungkan agar cash flow lancar. Biaya ini terutama untuk pakan, tenaga kerja (jika ada), serta perawatan kesehatan ternak.
-
Pakan Hijauan & Konsentrat: Rp1.000.000
-
Obat/Vitamin & Kebersihan: Rp100.000
-
Tenaga Kerja (jika dibantu orang lain): Rp500.000
-
Biaya Tak Terduga: Rp100.000
Total Biaya Operasional Bulanan: ± Rp1.700.000
4. Estimasi Pendapatan Setelah Masa Panen
Ternak domba biasanya dipanen setelah 5–6 bulan penggemukan, tergantung jenis dan kondisi pakan.
Dengan asumsi domba dijual setelah 6 bulan:
-
Berat rata-rata setelah penggemukan: ±35–40 kg/domba
-
Harga jual per ekor (Rp75.000/kg hidup): ±Rp2.625.000–Rp3.000.000
Jika 10 ekor dijual dengan harga rata-rata Rp2.800.000:
Total Pendapatan: ± Rp28.000.000
5. Keuntungan Bersih Usaha Ternak Domba 10 Ekor
Dari hasil panen, kita bisa menghitung keuntungan bersih setelah dikurangi modal dan biaya bulanan.
Total pengeluaran:
-
Modal awal: Rp22.500.000
-
Operasional 6 bulan: Rp1.700.000 x 6 = Rp10.200.000
-
Total Pengeluaran: Rp32.700.000
Total pendapatan: Rp28.000.000
Kerugian sementara: Rp4.700.000
Namun, perlu diperhatikan bahwa modal awal (kandang, alat) adalah investasi jangka panjang. Bila digunakan dalam siklus kedua dan seterusnya, hitungan akan jauh lebih menguntungkan.
Siklus ke-2 (tanpa hitung kandang & alat):
-
Modal bibit: Rp15.000.000
-
Operasional 6 bulan: Rp10.200.000
-
Total: Rp25.200.000
-
Keuntungan bersih: Rp2.800.000
6. Strategi Meningkatkan Keuntungan
Usaha ternak domba bukan sekadar soal memberi makan dan menunggu panen. Ada strategi khusus agar usaha ini lebih menguntungkan.
Berikut beberapa tipsnya:
-
Gunakan bibit unggul dari hasil kawin silang atau peternak terpercaya
-
Optimalkan hijauan lokal seperti rumput gajah, daun lamtoro, dan limbah pertanian
-
Buat pakan fermentasi untuk efisiensi
-
Pasarkan langsung ke konsumen akhir (penjual sate, acara aqiqah, atau kurban)
-
Manfaatkan media sosial untuk promosi dan edukasi pasar
7. Kesimpulan: Apakah Ternak Domba 10 Ekor Menguntungkan?
Jika dilihat dari siklus pertama, keuntungan belum terlalu terlihat karena adanya investasi awal. Namun mulai dari siklus kedua, analisa ternak domba 10 ekor menunjukkan potensi keuntungan bersih sekitar 10–15% dari modal jalan.
Dengan manajemen yang baik, penggunaan pakan efisien, serta jaringan pasar yang luas, usaha ternak domba skala kecil ini dapat terus berkembang dan berkelanjutan.






Tinggalkan Balasan