Elmafarm Banyuwangi -Ayam kampung menjadi salah satu unggas yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia karena rasanya gurih, gizinya tinggi, dan harganya stabil. Tidak heran, petani desa hingga pelaku usaha di kota terus mengembangkan usaha ternak ayam kampung.
Peternak dapat menjalankan usaha ayam kampung dengan mudah karena risiko penyakitnya lebih rendah dibandingkan ayam ras. Dengan manajemen yang tepat, usaha ini mampu memberikan keuntungan yang menjanjikan.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari cara beternak ayam kampung secara lengkap, mulai dari menyiapkan kandang hingga memasarkan hasil ternak, sehingga Anda bisa menjalankannya dengan sukses.
Keunggulan Beternak Ayam Kampung
Sebelum memulai, penting untuk mengetahui mengapa ayam kampung menjadi pilihan yang tepat untuk dibudidayakan. Beberapa keunggulannya antara lain:
-
Daging dan telur berkualitas tinggi: Rasa daging ayam kampung lebih gurih dan sehat karena pakan yang lebih alami.
-
Tahan terhadap penyakit: Ayam kampung memiliki ketahanan tubuh lebih baik dibanding ayam ras.
-
Permintaan pasar stabil: Harga daging dan telur ayam kampung jarang turun drastis.
-
Bisa dipelihara dalam skala kecil: Cocok untuk peternak pemula dengan modal terbatas.
Persiapan Kandang Ayam Kampung
Kandang adalah faktor penting dalam keberhasilan beternak ayam kampung. Berikut hal yang perlu diperhatikan:
Lokasi Kandang
Pilih lokasi yang jauh dari pemukiman padat untuk menghindari bau dan gangguan. Pastikan memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak tergenang air saat musim hujan.
Desain dan Ukuran
Gunakan bahan seperti bambu, kayu, atau kawat ram. Luas kandang minimal 0,5–1 m² per ekor untuk menghindari stres. Lengkapi dengan atap untuk melindungi ayam dari panas dan hujan.
Kebersihan
Gunakan sekam padi atau pasir sebagai alas untuk menyerap kotoran. Bersihkan kandang minimal seminggu sekali.
Pemilihan Bibit Ayam Kampung
Bibit yang baik akan menghasilkan ayam yang sehat dan produktif. Tips memilih bibit ayam kampung yang berkualitas:
-
Pilih bibit yang sehat, aktif, dan memiliki mata cerah.
-
Bulu harus bersih dan mengkilap.
-
Hindari membeli bibit yang terlihat lemas atau kotor.
-
Usia DOC (Day Old Chick) antara 1–7 hari adalah yang terbaik untuk pemeliharaan intensif.
-
Belilah dari penjual atau penetasan yang terpercaya.
Pakan Ayam Kampung
Pakan adalah sumber utama pertumbuhan ayam kampung. Komposisi pakan harus sesuai dengan umur ayam.
Anakan (0–2 bulan)
Gunakan pakan starter dengan protein tinggi (20–22%). Bisa berupa campuran jagung giling, konsentrat, dan vitamin.
Ayam Remaja (2–4 bulan)
Pakan grower dengan protein sekitar 16–18%. Tambahkan bekatul, sisa dapur, atau hijauan segar.
Ayam Dewasa (4 bulan ke atas)
Untuk pedaging: pakan finisher tinggi energi.
Untuk petelur: pakan layer dengan tambahan kalsium.
Tips hemat pakan: Gunakan limbah sayuran, daun pepaya, daun singkong, atau sisa nasi sebagai pakan tambahan.
Perawatan Harian Ayam Kampung
Perawatan rutin akan menjaga ayam tetap sehat dan produktif:
-
Beri pakan 2–3 kali sehari secara teratur.
-
Ganti air minum setiap hari.
-
Bersihkan tempat pakan dan minum secara berkala.
-
Lakukan vaksinasi sesuai jadwal (ND, Gumboro, dll.).
-
Amati kondisi ayam setiap hari untuk mendeteksi gejala penyakit lebih awal.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Meski tahan penyakit, ayam kampung tetap berisiko terkena infeksi jika kebersihan kandang diabaikan. Beberapa langkah pencegahan:
-
Gunakan desinfektan untuk membersihkan kandang.
-
Karantina ayam yang sakit.
-
Hindari kepadatan kandang yang berlebihan.
-
Lakukan vaksinasi sesuai jadwal.
Penyakit yang sering menyerang ayam kampung antara lain Tetelo (Newcastle Disease), cacar ayam, dan kolera unggas.
Masa Panen Ayam Kampung
Waktu panen tergantung pada tujuan pemeliharaan:
-
Ayam pedaging: dipanen pada usia 5–6 bulan dengan bobot sekitar 0,8–1,2 kg.
-
Ayam petelur: mulai bertelur di usia 6–7 bulan.
Panen bisa dilakukan sesuai permintaan pasar, misalnya menjelang Idul Fitri atau acara hajatan, saat harga cenderung naik.
Pemasaran Hasil Ternak Ayam Kampung
Strategi pemasaran yang tepat akan membantu meningkatkan keuntungan:
-
Pasar tradisional: Jual langsung ke pembeli atau pengepul.
-
Warung makan/restoran: Kerja sama pemasokan ayam segar.
-
Media sosial: Promosi lewat Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
-
Marketplace lokal: Gunakan platform seperti Tokopedia atau Shopee untuk menjual telur atau bibit ayam.
Estimasi Modal dan Keuntungan
Sebagai gambaran, memulai usaha beternak ayam kampung 100 ekor memerlukan modal sekitar:
-
Bibit DOC: Rp 8.000–10.000/ekor × 100 ekor = ±Rp 900.000
-
Pakan 6 bulan: ±Rp 2.500.000
-
Kandang sederhana: ±Rp 1.500.000
-
Obat dan vitamin: ±Rp 300.000
Total modal ±Rp 5.200.000. Dengan harga jual ayam kampung hidup Rp 50.000–60.000/ekor, potensi pendapatan bisa mencapai Rp 5.000.000–6.000.000, belum termasuk penjualan telur.
Beternak ayam kampung menawarkan peluang usaha yang menjanjikan jika peternak menerapkan manajemen yang baik. Peternak perlu memilih bibit berkualitas, memberikan pakan yang sesuai, menjaga kebersihan kandang, dan menerapkan strategi pemasaran yang efektif. Dengan merawat ayam secara rutin dan disiplin, peternak dapat memperoleh keuntungan yang stabil dan berkelanjutan.





Tinggalkan Balasan