Elmafarm Banyuwangi – Peternak Indonesia, terutama di Jawa Barat, banyak memelihara domba Garut karena popularitas dan nilai ekonominya yang tinggi. Mereka tidak hanya menjadikan domba ini sebagai hewan ternak, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan budaya Sunda. Masyarakat bahkan rutin menggelar ajang adu domba Garut sebagai tradisi turun-temurun.
Dalam praktik peternakan, domba Garut menunjukkan daya tarik luar biasa. Tubuhnya yang gagah, ototnya yang kuat, dan kemampuannya beradaptasi dengan iklim tropis membuat domba ini unggul di kelasnya. Peternak pun memilih domba ini karena harga jualnya cenderung lebih tinggi dibandingkan jenis domba lokal lainnya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang asal-usul, ciri fisik, manfaat, hingga strategi budidaya domba Garut untuk skala usaha modern.
Asal-Usul dan Sejarah
Domba Garut berasal dari hasil persilangan antara tiga ras domba, yaitu:
-
Domba lokal Indonesia (khususnya Jawa Barat),
-
Domba Cape dari Afrika Selatan, dan
-
Domba Merino dari Australia.
Persilangan ini dilakukan sejak awal abad ke-19, dengan tujuan menciptakan jenis domba yang memiliki ukuran tubuh besar, tahan terhadap lingkungan tropis, dan tetap memiliki karakter estetika yang kuat. Hasilnya adalah domba Garut — hewan tangguh dengan tubuh kekar, kepala besar, dan tanduk melengkung yang khas.
Ciri Khas Domba Garut
Dibandingkan dengan jenis domba lain, domba Garut memiliki tampilan yang sangat mencolok. Beberapa ciri fisik domba Garut yang khas antara lain:
-
Badan besar dan berotot: Bobot bisa mencapai 60–90 kg untuk pejantan dewasa.
-
Tanduk melingkar ke belakang: Simbol kekuatan dan keindahan.
-
Leher panjang dan tegak: Menambah kesan gagah.
-
Warna bulu bervariasi: Putih polos, belang hitam-putih, atau cokelat.
-
Bulu pendek dan tidak terlalu lebat, membuatnya cocok untuk daerah panas.
Karakteristik ini menjadikan domba Garut sebagai hewan favorit dalam kontes adu domba, sekaligus sebagai komoditas ternak pedaging yang bernilai tinggi.
Jenis-Jenis Domba Garut
Domba Garut umumnya dikelompokkan menjadi dua jenis berdasarkan tujuannya:
-
Domba Adu
Dipelihara khusus untuk kontes adu domba. Diperlakukan dengan sangat baik, dilatih fisik dan mental, serta dirawat seperti atlet. Harga jualnya bisa sangat tinggi, terutama jika telah memenangi lomba. -
Domba Potong (Pedaging)
Difokuskan untuk pemeliharaan daging. Ciri fisiknya tidak selalu gagah seperti domba aduan, namun tetap memiliki pertumbuhan yang baik dan daging berkualitas.
Keunggulan Domba Garut
1. Daya Tahan Tinggi
Domba Garut sangat adaptif terhadap iklim Indonesia. Ia tahan terhadap panas dan lembap, serta memiliki kekebalan tubuh yang baik terhadap penyakit lokal.
2. Pertumbuhan Cepat
Dalam pemeliharaan yang baik, domba ini mampu mencapai bobot optimal dalam waktu 8–10 bulan, menjadikannya cocok untuk budidaya komersial.
3. Harga Jual Stabil
Baik sebagai domba potong maupun domba kontes, harga jual domba Garut cenderung tinggi dan stabil. Ini memberi keuntungan lebih besar bagi peternak.
4. Nilai Budaya Tinggi
Sebagai hewan tradisional khas Jawa Barat, nilai budaya domba ini tidak ternilai. Hal ini menciptakan pasar khusus yang loyal, terutama di wilayah Garut, Tasikmalaya, dan Bandung.
Teknik Budidaya yang Efektif
Untuk sukses dalam beternak domba Garut, perlu memperhatikan aspek manajemen kandang, pakan, kesehatan, dan reproduksi.
Kandang Ideal
-
Kandang dibuat panggung agar kotoran mudah dibersihkan.
-
Luas minimal 1,5 m² per ekor.
-
Sirkulasi udara baik dan tidak lembap.
Pakan Berkualitas
-
Hijauan: rumput gajah, daun singkong, turi.
-
Konsentrat: bekatul, ampas tahu, jagung giling.
-
Tambahan: garam mineral, vitamin, dan air bersih.
Perawatan Harian
-
Mandikan domba setiap pagi (khusus domba aduan).
-
Potong kuku secara rutin.
-
Beri vaksin dan obat cacing 3 bulan sekali.
Reproduksi
-
Masa birahi betina: setiap 17–21 hari.
-
Usia ideal kawin: 8 bulan (betina), 10 bulan (jantan).
-
Anak lahir 1–2 ekor, dengan masa bunting ±5 bulan.
Peluang Usaha
Budidaya domba Garut memberikan berbagai peluang ekonomi, antara lain:
• Penjualan Bibit
Bibit domba Garut berkualitas tinggi bisa dijual dengan harga jutaan rupiah per ekor, apalagi jika memiliki silsilah juara.
• Pasar Qurban
Menjelang Idul Adha, permintaan domba meningkat drastis. Domba Garut menjadi salah satu pilihan utama karena ukuran dan tampilannya.
• Usaha Daging
Dengan daging yang empuk dan rendah lemak, domba Garut disukai oleh pengusaha kuliner tradisional, restoran, dan rumah potong hewan.
• Kontes Adu Domba
Jika memiliki domba aduan berkualitas, potensi bisnis bisa berasal dari hadiah lomba, peminjaman pejantan, hingga penjualan anakan dengan harga premium.
Tantangan dalam Budidaya Domba Garut
Beberapa tantangan yang sering dihadapi peternak antara lain:
-
Keterbatasan pakan berkualitas di musim kemarau
-
Kurangnya pelatihan tentang manajemen kesehatan ternak
-
Minimnya promosi di luar daerah Jawa Barat
Namun tantangan ini bisa diatasi dengan:
-
Penggunaan silase atau pakan fermentasi.
-
Pelatihan oleh dinas peternakan setempat.
-
Promosi melalui media sosial dan marketplace ternak.
Domba Garut bukan hanya sekadar hewan ternak biasa. Ia adalah warisan budaya, aset ekonomi, dan simbol kekuatan tradisi lokal yang terus hidup. Dengan pengelolaan yang baik, budidaya domba ini bisa menjadi usaha peternakan yang menguntungkan dan berkelanjutan.
Untuk peternak pemula maupun profesional, domba Garut menawarkan banyak potensi — mulai dari daging, bibit, hingga ajang kontes. Sudah saatnya kita melirik domba asli Indonesia ini sebagai bagian dari solusi ketahanan pangan dan penggerak ekonomi daerah.






Tinggalkan Balasan